Selasa, 29 September 2009

Jenis-Jenis Teks Bahasa Inggris

Ini adalah ringkasan dari beberapa jenis teks / genres yang paling dominan dalam konteks Budaya Bahasa Inggris yang diajarkan dari SMP Kelas 7 sampai SMA Kelas 12. Materi ini diadaptasi dari Making Sense of Functional Grammar (Gerot and Wignell, 1994) serta Presentasi oleh Helena I.R. Agustien Phd

Genres Social Function (Tujuan / Fungsi Sosial) Generic Structure (Struktur) Significant Lexicogrammatical Features (Ciri – ciri yang menonjol)
Narrative To amuse, entertain, and to deal with actual or vicarious experiences in different ways. (Untuk menghibur pembaca melalui cerita).
a. Orientation: Sets the scene and introduces the participants. (Memperkenalkan tokoh dan setting).
b. Complication : A crisis arises (Munculnya masalah).
c. Resolution : the crisis is resolved (Terselesainya masalah).
d. Evaluation : A stepping back to evaluate the plight. (Melangkah ke belakang untuk memikirkan nilai / makna sebuah peristiwa, bisa ada dan tidak)
e. Reorientation : Optional (Bisa ada / atau tidak ada fungsinya menyimpulkan isi cerita )
a. Focus on specific usually individualized participants. (Fokus pada tokoh – tokoh tertentu secara individu).
b. The use of Simple Past (Penggunaan Tenses Masa Lampau)
c. The use of temporal conjunction (Penggunaan kata penghubung yang menunjukkan waktu ex : After, before, when dll).
d. The use of noun phrases (Penggunaan frasa kata benda yang kaya dengan adjective misalnya : long black hair, two red apples.

Descriptive To describe a particular person, place or thing (Untuk menggambarkan orang, benda, atau tempat tertentu secara khusus)
a. Identification : Identifies phenomenon ( Mengidentifikasi / pengenalan fenomena / hal yang dideskripsikan).
b. Description : Menggambarkan bagian, kualitas, maupun ciri – ciri)

a. The Use of Simple Present Tense (Penggunaan Simple Present Tense).
b. Focus on Specific Participant (Fokus kepada Hal / orang / tempat secara khusus)

Recount Text is To tell events for the purpose of informing or entertaining (Melaporkan peristiwa, kejadian atau kegiatandengan tujuan memberitakan atau menghibur)
a. Orientation : Provides the setting and introduces the participants (yaitu memberikan informasi tentang apa, siapa, di mana dan kapan).
b. Events : Tell what happened in what sequence ( Laporan urutan kegiatan yang biasanya disampaikan secara berurutan)
c. Reorientation : Optional – closure of events. (biasanya berisi komentar pribadi / penilaian jika ada

a. Use of past tense : Penggunaan waktu masa lampau)
b. Focus on temporal sequence (Fokus pada urutan waktu dengan kata – kata penghubung yang menunjukkan waktu mis : when, after, then dsb).
c. Noun dan noun phrases.
Genres Social Function (Tujuan / Fungsi Sosial) Generic Structure (Struktur) Significant Lexicogrammatical Features (Ciri – ciri yang menonjol)

Report Text is To describe the way things are with reference to a range of natural, man – made and social phenomenon in our environment. (Menyampaikan informasi tentang sesuatu, apa adanya, sebagai hasil pengamatan. Yang dideskripsikan dapat meliputi gajala alam, lingkungan, benda buatan manusia, atau gejala-gejala sosial)
a. General Classification: tells what the phenomenon under discussion is ( Pernyataan secara umum yang menjelaskan tentang objek yang dideskripsikan. Keterangan, dan klasifikasinya).

b. Description : tells what phenomenon under discussion is like in terms of parts, qualities, habits, or behaviors (if living) or uses (if non-natural) (Memberikan penjelasan tentang hal yang dideskripsikan. kalau hal yang dideskripsikan merupakan benda hidup maka bisa dideskripsikan bgian – bagiannya, kualitasnya, kebiasaanya, atau perilakunya. Kalau benda mati maka yang dideskripsikan adalah kegunannya)

a. Focus on generic participants : Fokus pada hal secara umum.
b. Use of Present Tense (Unless extinct) (Pengunaan Present Tense kecuali kalau benda itu sudah punah.

Procedure text is To describe how something is accomplished through a sequence of actions or steps (Menjelaskan bagaimana mencapai sebuah tujuan dengan memberikan serangkaian langkah / tindakkan)
a. Goals (Tujuan yang hendak dicapai, biasanya ada dalam judulnya)
b. Materials (Bahan – bahan, tidak semua jenis teks Prosedur ada).
c. Steps A series of steps oriented to achieve the goal (Sejumlah langkah untuk mencapai tujuan.

a. Use of simple present Tense often imperative (Penggunaan Simple Present Tense, sering kali merupakan kalimat perintah).
b. Use mainly of temporal conjunction / connectives (penggunaan kata untuk mnerangkan waktu misalnya then, after that)
c. Penggunaan action verbs (Cut, Mix.

Analytical Exposition Text is To persuade the reader or listener that something is the case. (Untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca atau pendengar bahwa ada masalah yang perlu mendapat perhatian)
a. Thesis Position: Introduces topics and indicates writer’s position. (Memberitahukan topic dan menunjukkan pendapat penulis).
b. Arguments Points : Menjelaskan argument dan elaborasi (dijelaskan secara mendetail
c. Reiteration : Restates writer position : Menjelaskan kembali posisi penulis atau penguatan kembali posisi penulis:

General nouns, misalnya car, pollution, leaded petrol car, dsb.•
Abstract nouns, misalnya policy, government, dsb.•
Technical verbs, misalnya species of animals, dsb.•
Relating verbs, misalnya It is important, dsb.•
Action verbs, misalnya She must save, dsb.•
Thinking verbs, misalnya Many people believe, dsb•
Modal verbs, misalnya we must preserve, dsb.
• Modal adverbs, misalnya certainly, we, dsb.
• Connectives, misalnya firstly, secondly,dsb.
• Bahasa evaluatif, misalnya important, valuable, trustworthy, dsb.
* Kalimat pasif

Hortatory Exposition Text is To persuade the reader that something should or should not be the case. (Meyakinkan kepada pembaca bahwa sesuatu seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan)

a. Thesis : announcement of issue concern (Menjelaskan tentang hal yang dibahas)
b. Arguments : Reasons for concerns, leading to recommendation (Alasan yang digunakan yang menuju pada rekomendasi tentang apa yang seharusnya / tidak seharusnya dilakukan)
c. Statement : statement of what ought or ought not to happen (Pernyataan tentang apa yang seharusnya atau tidak seharusnya terjadi / dilakukan) Terfokus ke pembicara / penulis yang mengangkat isu.•
Abstract nouns, misalnya policy, government,dsb.•
be, doesn’t seem to be dsb.•
Action verbs, misalnya We must act, dsb.•
Thinking verbs, misalnya I believe, dsb•
Modal verbs, misalnya we must preserve, dsb
• Modal adverbs, misalnya certainly, wem dsb.
• Connectives, misalnya firstly, secondly, dsb
• Simple present tense
• Kalimat pasif
• Bahasa evaluatif, misalnya important, valuable, trustworthy, dsb.

Review Text is
To critique an art work, event for a public audience. It includes movies, TV shows, books, plays, operas, recordings, exhibitions, concerts, and ballets. (Melakukan kritik terhadap peristiwa atau karya seni untuk pembaca atau pendengar halayak ramai, misalnya film, pertunjukan, buku, dll.)

a. Orientation: places the work in its general context often by comparing it with others of its kind (Menempatkan karya tersebut dalam konteks secara umum seringkali dengan membandingkan karya lain yang sejenis).
b. Interpretive Recount: summarizes the plot or / and provides an account of how the reviewed rendition of the work came into being. (Memberikan ringkasan alur dan atau Menafsirkan karya itu, struktur ini biasa ada atau tidak ada dalam suatu review).
c. Evaluation : Provides an evaluation of the work and / or its performance or production (Memberikan evaluasi tentang karya atau pementasannya). • Terfokus pada partisipan tertentu;
• Menggunakan:
• adjectives menunjukkan sikap, seperti bad, good;
• klausa panjang dan kompleks;
• metafor.

Discussion Text is To present (at least) two points of view about an issue (Membahas suatu maslah yang paling tidak dipandang dari dua sudut pandang)
a. Issue : Statement (Pernyataan tentang hal yang dibahas)
b. Arguments for and against or statemetn of differingv points of view (Argumen yang mendukung atau melawan pernyataan).
c. Point d. Elaboration (Penjelasan)
e. Conclusion or Recommendation (Ringkasan atau rekomendasi)

a. general nouns untuk menyatakan kategori, misalnya uniforms, alcohol, dsb,
b. relating verbs untuk memberi informasi tentang isu yang didiskusikan, misalnya smoking is harmful, dsb.
c. thinking verbs untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis, misalnya feel, believe, hope, dsb.
d. additives, contrastives dan causal connectives untuk menghubungkan argumen, misalnya similarly, on the hand, however, dsb.
e. detailed noun groups untuk memberikan informasi secara padu, misalnya the dumping of unwanted kittens, dsb.
f. modalities, seperti perhaps, must, should, should have been, could be, dsb
g. adverbials of maner, misalnya deliberately.

News Item Text is To inform readers, listeners, or viewers about events of the day which are considered newsworthy or important (memberitahukan kepada pembaca, pendengar, atau penonton tentang sebuah peristiwa atau kejadian yang penting).

a. Newsworthy events: Penceritaan kembali tentang Ringkasan kejadian.
b. Background Events : Menjelaskan apa yang terjadi, kepada siapa dan dalam kondisi seperti apa.
c. Source : komentar – komentar oleh para saksi, pelaku, pejabat setempat, atau ahli dalam kejadian tersebut.

a. Terfokus pada orang, binatang, benda tertentu;
b. Menggunakan action verbs, misalnya eat, run;
c. Menggunakan keterangan waktu dan tempat;
d. Menggunakan past tense;
e. Disusun sesuai dengan urutan kejadian

Explanation Text is Menerangkan proses yang berlangsung dalam pembentukkan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan gejala – gelaja / fenomena sosio budaya.
a. A general statement : Pernyataan umum
b. A sequenced explanation : Penjelasan secara brerurutan mengapa atau bagaimana sesuatu terjadi.

a. general dan abstract nouns, misalnya word chopping, earthquakes;
b. action verbs;
c. simple present tense;
d. passive voice;
e. conjunctions of time dan cause;
f. noun phrase, misalnya the large cloud;
g. abstract nouns, misalnya the temperature;
h. adverbial phrases;
complex sentences;
bahasa teknis;

Jumat, 25 September 2009

My School

MEMBEDAH POTENSI DAN KREATIVITAS SISWA
BERSAMA MA NEGERI 1 AMBON

PENDAHULUAN
Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon adalah lembaga pendidikan menengah berciri khas Agama Islam dan bernilai sama dengan SMU. Hal ini didasarkan pada: (1). Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang pendidikan menengah, (2). Keputusan Mendikbud Nomor 0489/U/1992 tentang Sekolah menengah Umum, (3). Keputusan MENAG RI Nomor 370 Tahun 1993 tentang Madrasah Aliyah.

Siswa Madrasah Aliyah memperoleh keuntungan ganda karna disamping mendapat pengetahuan agama juga dibekali dengan pengetahuan umum yang sama dengan SMU Plus Keterampilan Komputer, Tata busana dan Kursus Bahasa Inggris serta Bahasa Arab bagi para siswa secara gratis. Pemikiran ini diformulasikan dalam paket paket yang sangat akurat dan representatif untuk mengantarkan lulusannya memasuki jenjang pendidikan tinggi dan dunia kerja bagi mereka yang mmenjadikan jenjang madrasah sebagai program terminal.

Dengan peran yang semakin jelas dan mantap dalam keseluruhan sistem pendidikan, MA Negeri 1 Ambon telah berupaya menjalin kemitraan dengan berbagai komponen untuk meningkatkan kwalitas out put yang mengacu pada kebijakan desentralisasi pendidikan menyongsong paradigma Pendidikan Berbasis KTSP.

Rabu, 23 September 2009

OSIS MAN 1 Ambon Angkatan 2008-2009


Setelah fakum kepengurusan Osis selama kurunwaktu 1 semester kini telah terpilih dan dilantik secara resmi kepengurusan osis yang baru MA Negeri 1 Ambon.
Adapun Teman2 Pengurus Osis terpilih adalah :
1.Yasir Rabbani Attamimi ( Ketua )
2.Rismanto ( Wakil Ketua )
3........

FOTO Anggota OSIS Angkatan 2008-2009

Senin, 21 September 2009

BELAJAR DARI EMUA COBAANMU

Bosan menjadi diriku lagi, saat melihat orang-orang beraktifitas dan bekerja keras di perusahaan, toko, di pasar-pasar, ladang dan sepanjang jalan, seakan telah menemukan siapa dirinya. Sedangkan aku kemana pergi hanya membawa nyawa. Hidup mengembang diantara arus bergulirnya waktu, terhimpit dunia yang menyesakkan dada hanyut entah sampai di mana?
Saat ketika siang terasa mentari membakar diri bagai di neraka, namun malam kujelang dengan merambah disekujur tubuh raga. Terbuang di jalanan sepi kehidupan, semua telah pergi tinggalkan aku sendiri di kegelapan malam kemana kaki melangkah seraya hampa ingin rasanya pergi jauh dan tak kembali, menyusuri sisa waktu yang ada. Dengan langkah gonta diantara hirup pikik manusia kumasuki sebuah Masjid di pusat kota agar ku dengar suara penyeru adzan di siang bolong. Di sana kusaksikan wajah-wajah teduh berbaris rapi membentuk shaf yang lurus dan rapat nyaris tiada celah. Menyatukan hati dan rasa, tak peduli semua tampak patuh pada satu komando sang iman, menyebut asma Allah lantang terdengar hampir ke seluruh penjuru bahkan sampai ke ujung sana.

Seusai sholat Dhuhur, aku duduk sejenak di antara pilar-pilar masjid yang kokoh merenung dalam-dalam dan bertanya dalam hati, aku ingin menjadi seperti siapa?
Dalam kegaulan sukma tak terasa air mata menetes lembut di wajah seolah gambaran hidup dihati hampa. Sesaat kemudian ada seorang laki-laki datang menyapa, Assalamu’alaikum .... aku menoleh pelan tak menjawab, cepat mengusap air mata. Dia ulangi lagi, Assalamu’alaikum ..... wa’alaikum salam jawabku. Dia ulurkan tangannya kami berdiri saling berjabat tangan lantas duduk kembali bersila saling berhadap-hadapan, dia sebut namanya, aku pun demikian.
Kutatap wajahnya penuh tanya.
Dia tersenyum lembut bersahaja “dari mana?” sapanya.
Dari sini saja jawabku. Aku datang dari seberang, di pusat peradaban Agama Allah SWT, kesini ingin sampaikan risalah Illahi maksud hidup sejati.
Maksud hidup sejati seperti apa? Tanyaku!
Apa engkau sudah mengenal Rabbmu? Apa engkau sudah mengenal Rasulmu?
Aku diam tak menjawab sambil menggeleng kepala
Apakah engkau ingin mencari tahu tentangnya?
Katanya lagi
Ya, aku mengangguk pelan sambil bertanya
“Aku harus menjadi seperti siapa??”
Apakah engkau tidak mempunyai siapa-siapa.
Ya, aku seorang yang tak bertahta yang telah bimbang dalam perjalanan hidup ini.
Kemana aku pergi hanya membawa nyawa.
Bukan, engkau telah memiliki sesuatu.
Tapi tampaknya engkau tak pernah tahu.
Siapa itu?? Kataku lagi!
Allah dan Rasul-Nya
Lantas laki-laki itu pergi meninggalkan aku sampai di pintu gerbang akupun beranjak untuk mengejarnya. Kupegang tangannya dari belakang dan akupun bertanya lagi. “Aku harus menjadi seperti siapa??” kataku keras.
Jadilah seperti dia
Siapa maksudmu?
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
Bagaimana mungkin?
Ya, cintailah dia kerjakan apa yang diperintahkan dan tinggalkanlah apa yang dilarang.
Karena dia adalah kesempurnaan hidup sejati. “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah dan bertakwalah kepada Allah “ (QS. Al-Hasyr : 7).
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab : 21)
Lantas akupun berjalan mengikuti jejak rasul, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam....
○○○


TRAGEDI DI MALAM TAHUN BARU
Malam ini adalah hari penghujung tahun, sebentar lagi pukul 24.00 WIB. Aku merayakannya seperti tahun-tahun sebelumnya, pergi kepuncak bersama teman-teman merayakan pergantian tahun dengan terompet dan hura-hura.
“Ya Allah! Ririn seharusnya kamu itu intropeksi diri apa yang telah kamu lakukan selama setahun ini, sudah banyak belum yang dipersiapkan untuk bekal di akhirat nanti”, kata kak Roni, bukannya dengan hura-hura.
Sebel-sebel, sebeeeeeeel ... Mau marrrraah rasanya, lagi-lagi kak Roni melarangku untuk keluar rumah. Selang beberapa menit kemudian, kulihat suasana mulai sepi sambil berjalan pelan sampai-sampai kulepas sendalku dan berjalan mengendap-gendap hingga keluar tepat diberanda rumah. Bebas .... kuberjalan mendekati teman-teman segengku yang sejak tadi menunggu tak jauh dari rumahku.
Orang-orang mulai mengerumuni lapangan, aku dan teman-teman beridiri tepat di tengah-tengah lapangan kota. 1 ..... 2 ..... 3..... mercun mulai menghias langit bertuliskan “SELAMAT TAHUN BARU’ diiringi tiupan terompet serta sorakan ribuan orang disekitar kami. Tiba-tiba sebatang mercun jatuh tepat dihadapanku, aku mencoba menghindarinya, sesak diantara ribuat orang yang padat. Begitu pasrah, hingga terbakar tepat mengenai betisku, aku menangis dikerumunan orang, aku tak mampu berjalan lagi, teman-temanku mulai mengangkatku pulau kerumah Dilla. Setiba ku di sana aku hanya bisa menangis, kotak P3K nya mana, tidak ada. Ini bukan dirumahmu semuanya ada”, sahut Dilla, aku hanya bisa mengangguk,.
Rin .... dari pada kamu menangis kesakitan mendingan lo minum aja obat ini, biar kamu tidak kesakitan ... gue minum obat ini kalau gue ... ada banyak masalah dan dalam keadaan seperti mu”. Tanpa sadar kuambil pil-pil yang berada ditangannya, aku menelannya sebutir, ah kurang, dua butir masih kurang, akhirnya kuhabiskan semua pil yang ada dalam bungkusan itu, berharap rasa sakit ini segera hilang, oh kepalaku ... sakit .... sakit .... saking tak tertahankan aku tertidur, tidur yang panjang.
Kutatapi ruangan serba putih in, matikah aku? Ruangan berukurang 4 x 5 m ini terasa sesak buatku, kulihat papi dan mama menangis di sudut ruangan tidak berani mendekat kearahku, oh .... aku memang bukan anak kesayangan mereka. Mengapa tidak lebih banyak saja kuminum pil anjing itu biar ku mati saja, tidak ada yang memperdulikanku. Ha .... kulihat wajahnya pucat, ....... dia menangis, kak, Roni ku menangis. Karena akukah? Aku bangun tidak mengindahkan rasa sakitku dan memeluknya, aku menyesal tidak peduli akan nasehatmu, semuanya hu .... hu ....
“Aku tertidur? Tidur yang lama sekali jawabnya.
“Maafkan kak Roni, kak Roni salah ... terlalu keras denganmu, kak Roni sayang sama kamu, kak Roni ingin kamu tidak terjerumus kejalan yang salah, dan menjadi akwah saliha ... yang dekat sama Allah.”
Kini hari-hari kuisi di atas kursi roda, tubuhku lesu tak bertenaga, pil-pil itu membuatku rapuh ditambah luka bakar dikakiku serta rasa trauma yang begitu dahsyat berbekas diingatanku. Setahun sudah, aku terbangun dari kepurukan.
Hari ini adalah hari penghujung tahun, luka ku sudah sembuh namun masih meninggalkan bekas dan trauma. Seperti setahun yang lalu aku pasti merayakannya dengan terompet, hura-hura, kepuncak dan dansa-dansa, tapi hari ini .... semenjak peristiwa di rumah sakit aku lebih memaknai hidup. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada-Nya dan semua hal yang bermanfaat kalau diniatkan untuk Allah adalah ibadah. Subhanallahu konsep hidup yang indah, jadi aku tetap bisa bersekolah, berolahraga dan beraktifitas, lainnya karena semua itu juga akan bernilai ibadah.
“Akhwat salihah itu adalah akhwat yang mentaati Allah dan Rasulnya”
Sebulan kemudian, berita duka menyelimuti keluarga kami “Kak Roni kecelakaan saat dalam perjalanan panjang pulang, bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan”. Dugh ibu pingsang lagi.
Aku mencintaimu kak Roni, kau kakaku satu-satunya, terlalu epat engkap pergi. Kau akan slalu ku ingat, “Akhwat salehah itu adalah akhwat yang mentaati Allahdan Rasulnya.” Akan ku lakukan menjadi Akhwat salihah untukmu karena Allah. Segumpal tanah sebagai penghormatan terakhir beserta doaku. Lagi-lagi mataku mulai menganak sungai. “Selamat jalan kak Roni”.
○○○