Kamis, 29 Oktober 2009

HARI PERTAMA SMA

S
ebentar lagi aku akan meninggalkan rok biruku, oh aku aan jadi siswa menengah atas, memakai rok abu-abu. Senangnya. Kupilih MAN (Madrasah Aliyah Negeri) sebagai pilihanku. Walau berlawanan dengan sekolahku sebelumnya.
Heran ... kok banyak banget sih ... kakak kelasku yang pake jilbab lebar-lebar lagi, malah ada yang lebih panjang jilbabnya dari pada bajunya. Kayaknya ga’ usah pake baju lagi, pakai jilbab aja sudah tertutup semua, dijamin deh ga’ bakal kelihatan badannya ya kan sobat, kerudungnya guede bang..get.
Di sini juga kakak-kakak kelasku banyak yang cakep-cakep. Tapi ya ampun ... cakep-cakep matanya juling! Abis nunduk kebawah melulu kalau jalan, dan kalau berpapasan dengan perempuan matanya seperti melihat kebawah, kearah lain tidak fokus pada jalanan yang didepannya, malah bawaannya nunduk melulu. Ada yang hilang, ya kak ?
Akhirnya Masa Orientasi Sekolah (MOS) dimulai, setelah dikerjain sama kaka-kakak senior habis-habisan, tibalah pemilihan siswa terbaik. Ah walau slalu dikerjain. Aku masih bisa menjadi salah satu diantara siswa-siswa yang terbaik di pemilihan siswa MOS, senangnya.
Hari ini pelepasan baju SMP ku, baju putih, kerudung di tambah rok abu-abu kulangkahkan kakiku kesekolah. Setelah MOS kemarin kini pembagian kelas tetap untuk seluruh siswa baru. Aduh ... ribet ... ribet bangeet, kerudung ini. Berdiri seorang perempuan sambil mengipas-gipas jilbab lagaknya kipas ... astagfirullah, Eci nanti ada laki-laki masuk di kelas sahutku, kamu tu, sama saja dengan teman sebangku-ku sana, Saroh namanya satu kelas waktu SMP. Orangnya cantik, kaya dan pintar, bagus dong potong ku tapi ya ampun kok orang sepintar dia mau sih pake jilbab lebar-lebar, kuno seperti itu? Astagfirullah, sekarang kamu udah menjadi bagian dari sekolah ini, ikutin dong aturannya, ini Madrasah Aliyah bukan sekolah negeri potongku. Tapi ada yang membuatku sadar waktu kutanya kenapa dia begitu, dia malah balik bertanya lanjutnya.
“Ci ... kamu pernah lihat barang-barang yang dijual dan dipajang di etalase toko?

Aku mengangguk.
“Kamu juga pernah lihat barang-barang yang di jual di emperan atau pinggiran jalan? Terbuka dan tidak diberi pelindung kaca ataupun benda lainnya?
Lagi-lagi aku mengangguk.
“Kamu tahu harganya mahal mana yang di toko atau yang diemperan jalan?
“Ya jelas yang di toko!”
“Begitu juga dengan perempuan. Perempuan yang ditutup auratnya akan lebih terjaga, terlindungi dengan pakaiannya, tidak ada lelaki iseng yang bakal berani kurang ajar terhadapnya. Sekarang mulia yang mana yang ditutup atau yang dibuka?
Aku mulanya seperti kena sindiran yang keras, jadi menurutnya aku adalah barang yang dijual di emperan? Dan harganya lebih murah? Hhh ... penghinaan! Loh .. kok murahnya sama saya. Tapi kalau dipikir-pikir betul juga, potongku.
Assalamu’alaikum Sarah .... Wa’alaikum salam jawabnya, lama-lama kamu juga akan terbiasa akan keadaan seperti ini, ia mulai membuka percakapan kami. “Jilbabku bukan simbol belaka”. Sarah mengulangi kalimatnya sehingga begitu jelas ditelingaku.
“Empat tahun yang lalu, semenjak ditetapkanya tanggal 4 September sebagai hari solidaritas jilbab internasional, upaya diskriminasi dan pelanggaran terhadap jilbab masih saja marak. Padahal sudah jelas-jelas Al-Qur’an mewajibkan perempuan muslimah berjilbab, seperti termaktub dalam surat cinta-Nya.
“Katakanlah merka menahan pandangannya dan memeilihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tmapaknya darinya, dan hendaklah mereka menutup kain kerudung kedadanya”.
Meski banyak upaya pelanggaran yang dilakukan pihak-pihak yang tidak mempunyai, namun Al-hamdulillah jilbab tidak menjadi momok dinegeri tercinta kita ini. Wah sungguh aku terkagum padanya. Bahkan kita cenderung aman jika terlindung dibaliknya sudah aman, mendapatkan pahala. Hingga akhirnya kita bisa dengan bangga berkata “Jilbabku bukan sekedar simbol belaka”. Tapi ternyata saidari muslimah kita dinegara-negara lain sedang diberi cobaan oleh Allah, semoga mereka selalu dilindungi Allah, serentak Amin .... (kabulkanlah).
Tahun 1981, Turnisia meratifikasi undang-undang nomor 108 yang melarang wanita muslimah berjilbab di lembaga-lembaga pemerintahan. Akhirnya, ribuan muslimah disingkirkan dari pegawai pemerintahan dan pusat-pusat pendidikan. Tahun 1990-an, Menteri Urusan Agama Turnisia, juga mengeluarkan statemen bahwa jilbab tidak sesuai dengan warisan budaya Turnisia. Ia juga menilai jilbab sebagai “Fenomena asing dalam masyarakat. Satu demi satu ia bacakan pidato melalui laptop mungilnya.
Tahun 2002, seorang pekerja wanita muslimah bernama Dalila Tahiri di Perancis, dipecat perusahaan tempatnya bekerja selama delapan tahun, lantaran menolak melepas jilbab yang dikenakannya saat bekerja. Pada 17 Desember 2002 Dalila berhasil memenangkan kasusnya dipengadilan. Pihak perusahaan diwajibkan membayar uang ganti rugi dan membayar gaji Dalila semenjak pemecatannya dan kembali memperkerjakannya kembali di perusahaan tersebut.
Pemerintah Perancis mengeluarkan undang-undang anti jilbab yang melarang pemakaian jilbab bagi pelajar dan mahasiswa muslimah di skeolah dan dikampus pada 10 Februari 2004. kemudian Maret 2006 di Belanda, Geert Wilders mengusulkan larangan mengenakan bulgar.” Seorang perempuan yang berjalan-jalan dijalan dengan seluruh badan tertutup adalah sebuah penghinaan pada semua orang yang menyakini persamaan hak,” ini diberlakukan secara nasional di seluruh wilayah Belanda pada tahun 2006.” Delapan dari 16 negara bagian Jerman Juni 2006, melakukan aksi pelanggaran jilbab di sekolah-sekolah umum Jerman. Diantaranya Badan Wurstimberg, Berlin, Saarland, Lowersaxony, Bayern, dan North rhi ne West Phalia. Selanjutnya pemerintahan Turnisia melarang murid-murid perempuan dan mahasiswanya memakai jilbab di sekolah dan dikampus juga “Mengharamkan” wanita berjilbab masuk dan dirawat di rumahs akit negara. Selain itu pemerintah juga melarang ibu-ibu hamil melahirkan anaknya di rumahs akit negara lantaran berjilbab. Di Maroko, kementrian pendidikan menghapus sebuah teks ayat suci Al-Qur’an tentang seruan menutup aurat dengan berdalih untuk mencegah munculnya golongan ekstrim ”Anti ... terlintas nama itu seketika. Sahabatku di negeri seberang, oh ... bagaimana kabarnya kini.” Ya Allah semoga saudari muslimah yang ada di belahan bumi sana diberikan ketabahan.
Ternyata di dunia internasional pun penggunaan jilbab juga banyak dipermasalahkan. Stigmanya bermula dari jilbab hanya sebagai simbol keagamaan, sampai dengan jilbab bisa mencelakai orang lain yang berada disekitarnya. Padahal jilbab bukan seperti tokok, yang jika kita berada disekitarnya, lama-lama akan terancam kematian. Jika rokok saja bisa diterima di masyarakat dunia, kenapa tidak dengan jilbab.
Gelenganku rasanya sudah penuh dan semakin berat, usahaku selama ini ingin memiliki banyak buku-buku islam kini akan segera terkabulkan dan menimbun buku-buku islam, berharap suatu saat kelak buku itu semakin banyak sehingga aku bisa mendirikan perpustakaan khusus Islam. Jauh dari harapanku, sejak tadi buku-buku yang kucari belum juga kutemukan, rasanya para pemilik toko yang kukunjungi mungkin merasa heran padaku. Sejak dari tadi melihatku mondar-mandir hingag tak terhitung, entah sudah berapa kali aku mondar-mandir di pasar itu. Sedangkan toko besar, supermarket yang kukunjungi di daerahku, banyak kulihat buku komik hingga kumpulan cerpen banyak mengenai moderenisasi dan lebih menonjolkan pada kehidupan duniawi semata. Bahkan buku-buku islam, komik maupun tayangan di media massa islam hampir tak ada lagi “Punah”. Benar kini keinginan untuk menghancurkan islam melalui kebudayaan hingga media massa mulai mendapat titik terang, budaya barat yang masuk dibumi pertiwi inipun disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat.
Tanpa sadar, senyumku mulai mengembang apa yang kucari, sudah berara dihadapanku, dinding appan dengan ruangan sempit berbentuk persegi dan didepannya diatas tikar tersusun buku-buku bertemakan islam. ”Astaga”, tidak mudah kupercaya tapi ini kenyataan. Sekali lagi ku cubit pergelangan tanganku. Ya allah, apa yang terjadi?
Berdiri kokoh seorang laki-laki setengah baya mengenakan kopiah memandangku dengan senyum kecilnya. Ya Allah begitu sulit kupercaya “Dik mau cari apa?” tersentak, namun kuberusaha tersenyum.” Buku om”. Aku mencari buku-buku mengenai islam, dengan senyum kecilnya, seraya membuka percakapan kami.
Ketika diperjalanan pulang, kulihat beberapa anak-anak mengenakan pakaian serba kusam, sedikit robek menadahkan tangannya pada setiap orang yang lewat” Bu, uangnya minta bu” Pak uangnya pak!” “Kak uangnya kak” sambil menarik-narik baju atau merangkul tangan setiap orang yang berada di sekitarnya. Aku tidak tahu sama atau tidak, seperti yang ditemukan oleh Polda beberapa hari yang lalu. Khususnya di media masa televisi. Dengan alasan menadahkan tangan dapat mengurangi beban orang tua mereka. Benar atau tidak aku hanya bisa bersyukur “Al-hamdulillah” kepada Allah masih bisa mengenakan pakaian yang lebih baik, dapat bersekolah dan mempunyai orang tua yang penuh kasih sayang dan bertanggung jawab. Tak terasa air mata menetes di balik celah mata ini, kadang kita tnapa sadar, aku dan ribuan manusia di dunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangan yang patut disyukuri. Kucoba ke arah terminal dan duduk tepat disebelah wanita berjilbab besar itu. Ia tersenyum padaku, sebaliknya kubalas senyumnya. Di colek pundak seorang wanita berjilbab lebar disebelahku dia menoleh kaget begitu denganku. “Tolonglah mbak sedekahnya sudah 3 hari tidak makan!” kami terkejut sebentar, kemudian kami merogohkan kantong dan memberinya selembar uang bergambar Pahlawan Pattimura itu, lekas ia pergi dari hadapan kami.
Bersambung......!!!!!

TENSES

TENSES
Bentuk-Bentuk Waktu

Dalam bahasa inggris ada enam belas bentuk waktu.

I. Simple Present Tense (waktu sekarang sederhana)
Rumus

Kegunaan bentuk waktu ini adalah:
a. Untuk menyatakan suatu pembuatan yang bisa di lakukan
• My father go to office every day = ayah saya pergi ke kantor setiap hari

b. Untuk menyatakan suatau kebenaran yang tak dapat di bantah
• A week has seven days = seminggu ada tujuh hari

Catatan :
Kata kerja (Verb) dalam bahasa inggris itu dapat berubah menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Present tense
2. Past tense
3. Past participle

Perhatikan skema di bawah ini :

Presen tanse Past tense Past participle Meaning
Go
Speak
Eat Went
Spoke
Ate
Gone
Spoken
Eaten
Pergi
Berbicara
Makan

Karena kita baru berbicara tenteng presentase tense, maka kata kerja yang kita pergunakan adalah kata kerja bentuk pertama (present tense). Apabila yang menjadi pokok kalimat itu orang ketiga tunggal, maka bentuk kata kerja pertama (infinitive) akan mengelami perubahan, seperti:





II. Present continuous tense (waktu berlangsung sekarang).
Rumus

Kegunaan bentuk waktu ini adalah :
a. Untuk menyatakan perbuatan yang sedang berlangsung seperti :
• We are studying arabic now = kami sedang mempelajari bahasa arab sekarang.
b. Untuk menyatakan perbuatan yang akan datang , seperti:
• I am going to baliu again = saya akan pergi ke bali lagi

III. Present Perfect Tense (Waktu Selesai Sekarang)
Rumus

Kegunaan bentuk ini adalah:
a. Untuk menyatakan perbuatan yang di lakukan waktu lampau dan masih berlangsung hingga sakarang, seperti:
• I have taught english since twoyears ago = saya telah mengajar bahasa inggris sejak dua tahun yang lalu.
b. Untuk menyatakan perbuatan yang telah selesai secara sempurna, seperti:
• I have eaten = saya telah makan
• He has writen = dia telah menulis
c. Untuk menerangkan suatu perbuatan ulangan pada waktu yang tidak menentu sebelum sekaran, seperti:
• I have already seen him = saya sudah menjumpainya

IV. Present Perfect continuous tense (waktu selesai dengan berlangsung sekarang)
Rumus
Bentuk ini dipergunakan untuk menyatakan perbuatan yang di mulai pada waktu lampau dan masih berlangsung hingga sekaran.
- She has been staying at my house this year = dia sudah tinggal di rumah saya tahun ini.

V. Simple past tense (waktu lampau sederhana)
Rumus
Bentuk ini dipergunakan untuk menyatakan suatau perbuatan yang telah terjadi pada waktu lampau dalam bentuk sederhana dan diketahui waktu terjadi itu. Seperti:
- I went to bali yesterday = saya pergi ke bali kemarin

VI. Past continuous tense (waktu berlangsung lampau)
Rumus
Bentuk ini di pergunakan untuk:
a. Untuk menyatakan perbuatan perbuatan yang sedang yang terjadi pada waktu lampau.
- While I was bathing in the river I heard a fearful cry = ketika aku mandi di sungai itu, aku mendengar jeritan yang menakutkan.

VII. Past perfect tense (waktu selesai lampau)
Rumus
Bentuk ini di pergunaikan untuk mnyatakan suatu perbuatan yang telah selesai sebelum suatu perbuatan lain di lakukan pada masa lampau. Seperti:
- When my father arrived, I had writen the letter = ketika ayah saya tiba, saya menulis surat itu.

VIII. Past perfect continuous tense (waktu sedang berlangsung selesai lampau)
Rumus
Bentuk ini di pergunakan untuk menyesal perbuatan yang telah di mulai dan masih berlangsung pada waktu lampau. Seperti:
- When she came to bali in 2000, I had already been living there about there years = ketika dia datang ke bali pada tahun 2000, saya telah tinggal di sana sekitar tiga tahun.

IX. Simple future tense (waktu akan datang sederhana)
Rumus
Bentuk ini dipergunakan untuk menyatakan suatu perbutan yang akan datang. Seperti:
- I will post the letter = saya akan mengeposkan surat itu

X. Future cntinous tense (waktu sedang berlangsung akan datang)
Rumus
Bentuk ini depergunakan untuk menunjukan suatau perbuatan yang akan sedang terjadi. Seperti:
- I will be writing at six o`clok tomorrow morning = saya akan menulis pada jam enam besok pagi

XI. Future perfect tense (waktu selesai akan datanag).
Rumus
Bentuk ini di pergunakan untuk menyatakan suatau perbuatan yang sudah di mulai pada waktu lampau, dan segera selesai pada waktu yang akan datang seperti:
- I will have done my work by the and of this year = saya akan selesai mangerjakan pekerjaan saya menjelang akhir tahun ini.

XII. Future perfect continuous tense (waktu sedang berlangsung selesai akan datang)
Rumus
Bentuk ini pengertianya adalah future perfect, tetapi kemungkinan masih di lanjutkan pada waktu mendatang.
- By the end of this year I will have been studying arabic for two years = menjelang akhir tahun ini saya sudah mempelajari bahasa arab selama dua tahun.




XIII. Past future tense (waktu akan datang lampau)
Rumus
Bentuk ini di pergunakan untuk menyatakan suatau perbutan yang akan datang yang di lakukan pada waktu lampau: seperti:
- I would go to jakarta the following day = saya akan pergi ke jakarta pada waktu berikutnya

XIV. Past future continuous tanse (waktu akan sedang terjadi pada waktu lampau)
Rumus
Bentuk ini di pergunakan untuk menyatakan suatau perbuatan yang akan sedang di lakukan pada waktu lampau. Seperti
- I would be taking an examination at this time the following day = saya akan sedang menempuh ujian hari berikutnya waktu ini.

XV. Past future perfect tense (waktu akan sudah selesai pada w3aktu lampau)
Rumus
Bentuk ini di pergunakan untuk menyatakan suatu pakerjaan yang tidak mungkin terjadi syaratnya tidak terpenuhi pada waktu lampau.
- I would have graduated if I had studied hard = saya akan sudah tamat sekolah seandainya tidak saya belajar giat.

XVI. Past future perfect continuous tense (waktu akan sudah sedang berlangsung pada waktu lampau)
Rumus
Bentuk ini sama halnya future perfect continuous dalam bentuk lampau. Seperti.
- By the end on this month last semester, I would have been studying english for three years = menjelang akhir bulan ini semester yang lalu, saya akan sudah belajar bahasa inggris salama tiga tahun.